Di sebuah pondok pesantren terkenal bernama “Pondok Pesantren An-Nuur”,
terdapat 3 anak bersahabat yang akan mendaftarkan diri untuk belajar di
pondok tersebut.Mereka adalah Diana , Dinda , dan Rahma (Rara) . Diana
adalah seorang anak yang suka membantu teman , tetapi mudah terpengaruh .
Dinda mempunyai watak yang egois dan juga iri hati . Sedangkan Rara
memiliki sifat yang baik , ramah , selalu rendah hati tetapi juga pemalu
.
Waktu itu , azan asar pun berkumandang . Mereka bertiga pun segera
memberangkatkan diri menuju pondok pesantren . “Teman teman,siapa yang
akan menanyakan tentang hal hal yang diajarkan di pondok kita nantinya? ”
Tanya Dinda serius . “Rara kan pemberani . Pasti dia mau . Ya kan , Ra?
” Ujar Diana . “Em , iya sudah . Aku mau.” Jawab Rara.
Setibanya mereka disana , kegelisahan pun dirasakan mereka bertiga .
Rara pun memberanikan diri untuk bertanya kepada petugas yang berada di
halaman lantai 1 . “Assalamu’alaikum , permisi , apakah saya boleh
bertanya ? ” Tanya Rara kepada salah satu petugas . “Iya , silahkan .
Apa yang dapat saya bantu ?” Jawab petugas itu . “ Apakah kami dapat
memasuki pondok ini?” Tanya Rara . “Iya,silahkan anda bertiga langsung
menuju ke lantai 3 saja. ” Sahut petugas itu sembari memberi tahu arah
jalan menuju lantai 3. “Terima kasih. ” Ujar Rara sambil mengucapkan
rasa terima kasih kepada petugas tersebut .
Pada saat tiba di lantai 3, Rara dan salah satu guru pondok tersebut
berbincang bincang dengan lancar. Ternyata , pada saat itu juga Diana ,
Dinda , dan Rara langsung diperbolehkan mengikuti kegiatan belajar
mengajar . Mereka bertiga tampak sangat senang sekali karena bisa
diterima dengan baik dan terhormat di pondok pesantren tersebut .
Kebetulan sekali , Diana , Dinda dan Rara ditempatkan di kelas yang sama
dan mempunyai banyak teman baru dikelas mereka tersebut . Pelajaran
demi pelajaran selalu mereka ikuti dengan baik . Tampaknya mereka
bertiga merasa betah berada di pondok pesantren tersebut . Hari demi
hari mereka lalui tanpa rasa lelah dan bosan dengan apa yang ada di
sekitar mereka . Malah mereka semakin merasa betah , karena hal hal yang
baru selalu mereka temukan di pondok tersebut.
Seiring berjalannya waktu , guru di pondok pesantren “An-Nuur” itu
mengadakan sebuah ujian tengah semester . Seluruh santri di pondok wajib
mengikutinya . Ujian tersebut akan dilaksanakan esok lusa dan akan
berlangsung selama satu minggu .
Sementara , pelaksanaan ujian berbeda dengan pelaksanaan KBM . Jika
pelaksanaan KBM berlangsung pada setiap kelas ,maka pelaksanaan ujian
tengah semester ini berlangsung pada seluruh santri . Sehingga pada saat
mengikuti ujian , para santri di jadikan satu dalam sebuah ruangan
ujian yang luas dan cukup untuk menampung jumlah seluruh santri.
Selama satu minggu penuh mereka melaksanakan ujian dengan suasana hikmat
dan penuh dengan keseriusan . Setelah usainya ujian tersebut , para
guru di pondok pesantren berencana akan mengadakan sebuah acara yang
akan diikuti oleh seluruh santrinya . Satu per-satu dari seluruh santri
diberi pertanyaan oleh guru mereka , Pak Nafis . Dan bagi santri yang
berminat,nantinya akan diseleksi dan diambil beberapa anak yang terbagus
penyampaiannya , dan juga penampilannya .
Para santri pun bergantian menjawab pertanyaan . Sekarang , giliran
Diana untuk memberi jawaban kepada Pak Nafis . “Diana , apakah kamu
sanggup membawakan acara pada.....? ” belum selesai beliau bertanya,tapi
Diana sudah menjawab dengan tidak sopan. “Apa ? Tidak sudah, terima
kasih.” Diana menolak secara tidak sopan . Sekarang tiba waktunya Dinda
menjawab pertanyaan . “Dinda , apakah kamu mau menjadi pembawa acara
pada penerimaan raport tengah semester ini?” tawar beliau kepada Dinda .
“Maaf , saya tidak bisa.” Ujar Dinda .
Dan Pak Nafis pun langsung menanyakan hal itu kepada Rara . “Apakah kamu
sanggup untuk membawakan acara penerimaan raport tengah semester?”
Tanya Pak Nafis kepada Rara . “Iya , Pak . Jelas saja saya mau . Tetapi ,
Apakah ada anak lain yang berminat seperti saya ?” Tanya Rara . “ Tentu
saja ada , Rara . Dan , nanti saya dan para guru akan merundingkan
siapa yang layak untuk membawakan acara tersebut ,karena acara ini resmi
. Tentunya kami tidak akan memilih santri secara sembarangan . Dan kami
juga menanyakan apakah dia siap ataukah tidak .”
Dengan senang hati Rara mencoba untuk mendaftarkan diri . Tetapi itu
semua dilakukannya bukanlah ada niat untuk melebih-lebihkan kemampuannya
. Kegiatan seleksi pun telah dilaksanakan dan ternyata sesuai dengan
keputusan , Rara dan tiga anak santri lain telah terpilih untuk
membawakan acara penerimaan raport tersebut.
Kini saatnya acara penerimaan raport tengah semester di pondok itu
diselenggarakan . Rara sebagai pembawa acara telah siap dengan
mengenakan pakaian sederhana namun rapi . Meskipun dengan rasa malu yang
terselip dihatinya ,Rara yakin jika dia mampu menampilkan yang terbaik
.Acara penerimaan raport pun telah dimulai . Rara membawakan acara
dengan lancar dan memberi senyuman indah pada teman temannya dan juga
wali santri yang turut hadir dalam acara tersebut . Acara demi acara pun
telah mereka lewati bersama . Dan tiba-lah saatnya pembacaan peringkat
terbaik di pondok “An-Nuur” tersebut yang akan dibawakan oleh Bu Syafa.
Tak disangka , ternyata Rara mendapatkan peringkat pertama di kelasnya .
“Alhamdulillah...” Ucap syukur Rara karena mendapatkan peringkat
pertama . Tetapi dibalik semua itu , kedua sahabatnya memperbincangkan
Rara . “Aku heran dengan Rara yang semakin hari semakin terkenal . Aku
kan juga mau terkenal. Aku juga mau dipuji orang karena aku cantik dan
pintar . Tidak seperti Rara yang hanya unggul dalam kepandaiannya saja .
” Sahut Dinda karena iri dengan Rara . “Iya Din . Aku juga heran dengan
dia . Kenapa selalu dia yang disanjung sanjung ? Padahal kita jauh
lebih baik dari pada dia .” Tambah Diana karena dia terpengaruh dengan
perkataan Dinda.
Rara pun menghampiri kedua sahabatnya tersebut . “Selamat ya Rara, kamu
memang sahabatku yang hebat . Kamu pintar , tetapi kamu tidak sombong .”
Sambut Diana sembari memuji Rara . “Iya , Terima kasih Diana . Kamu
juga hebat. ” Ujar Rara . “Selamat ya Ra . ” Sahut Dinda dengan rasa iri
. “Terima kasih Dinda . ” Jawab Rara . “Ra,aku boleh tanya ke kamu
tidak ?Apa sih rahasianya agar kita berbakat dalam hal apapun seperti
kamu saat ini ?” Tanya Dinda kepada Rara .
“Tidak Dinda , masih banyak anak yang lebih hebat dari pada aku . Tetapi
kunci untuk mencapai sebuah keberhasilan adalah belajar dari pengalaman
, berusaha dalam hal kebaikan , dan selalu percaya diri serta selalu
berdoa kepada yang Kuasa .” Jelas Rara kepada Dinda . “Kalau usaha yang
kita lakukan itu curang , boleh tidak ?” Tanya Diana . “Jelas tidak
boleh Diana. Usaha kita akan sia sia jika itu kita lakukan dengan cara
yang salah .” Tambah Rara .
Diana dan Dinda pun menyadari bahwa selama ini mereka selalu ingin lebih
unggul dari Rara . Mereka selalu iri terhadap keberhasilan Rara .
Mereka sadar jika selama ini Rara adalah anak yang pintar , baik , dan
tidak sombong , serta bisa menjadi inspirasi karena kecerdasan dan
sifat sifat baik yang dimilikinya .
Setelah mereka berdua menyadari kesalahan mereka selama ini , mereka pun
segera menghampiri Rara . “Rara , aku minta maaf ya selama ini aku
selalu iri kepadamu . Aku selalu ingin lebih unggul darimu . Ternyata
aku salah , aku sadar kamu adalah sahabatku yang paling hebat , pintar ,
baik , dan tidak sombong . Bahkan kamu selalu merendahkan diri jika ada
orang yang memujimu . Aku ingin sekali bisa menjadi yang terbaik
seperti kamu , Ra . ” Kata kata panjang kali lebar dari Dinda pun muncul
dari mulutnya .
“Iya Rara . Aku juga minta maaf kalau selama ini aku selalu berbuat
salah kepadamu . Terima kasih Ra,kamu adalah sahabat terbaik bagi kami .
Kamu bisa menjadi inspirasi kami . ” Ujar Diana . “Iya , sama sama
Diana dan juga Dinda . Kalian adalah sahabat terbaikku yang pernah ada .
Aku tidak ingin kehilangan kalian .” Ujar Rara kepada kedua sahabatnya
tersebut .
Dan sejak saat itu , mereka bertiga pun kembali bersahabat dengan baik
dan tidak ada satu pun rasa iri yang terpendam dalam hati kecil mereka .
Bahkan kini , Diana dan Dinda pun selalu memberikan dukungan penuh
terhadap apa yang menjadi keunggulan sahabat terbaiknya , yaitu Rara .
1 comments:
coba dan coba terus untuk menulis...!
Post a Comment